Sabtu, 17 November 2012

When Our Past Came Back to Us


He is always trying so hard to forget you, Al! Why don’t you hah? Oh, c’mon! Don’t be a fool!
Alexa membatin dan tak terbayangkan perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Sepi, sendiri, terbuang.. dibuang lebih tepatnya. Alexa gak pernah menyangka bakal segalau ini meninggalkan kekasih-dua-setengah-bulan-nya itu. Saat itu, waktu telah menunjukkan pukul 22:15. Alexa yang sedang menelusuri jalan dengan tatapan kosong tiba-tiba terkejut dengan pemandangan di arah jam sepuluh-nya. Alexa pun terhenti, terbengong-bengong melihat pemandangan itu, ya kalau di sinetron mata Alexa bakal membelalak keluar, di-zoom in, di-zoom out, kemudian iklan. :))



Secepat ini, Jo? Segitu aja aku ada di hati kamu?
Menyadari ada yang memperhatikannya sejak tadi, Joshua pun balik memperhatikan sebelum akhirnya menyadari bahwa yang memperhatikannya adalah mantan-baru-kemarin-nya, Alexa Ariani Natasha.
“Alexa! Tunggu!” teriak Joshua sia-sia. Setelah kepergok memperhatikan Joshua, Alexa langsung membalikkan badan dan berlari sekencang-kencangnya.
“Han, sorry. Aku harus kejar dia.” Joshua berpamitan dengan terburu-buru dan memandang Hany dengan tatapan meminta maaf.
Hmmm… Memang gak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana. Nasib lo, Han. Sabar ya, Han…
Hany membatin, menghembuskan napas yang terkandung beban di dalamnya, kemudian pergi meninggalkan kafe itu. Kini, giliran Hany yang berjalan dengan tatapan kosong. Di sisi lain…
“Al! Ini nggak seperti apa yang kamu pikir. Denger aku dulu, please. Alexa!!! Hhhh…” Joshua berusaha mengajak Alexa berbicara sambil berlari mengejarnya. Namun, Alexa mengacuhkannya. Ia pun berhenti, mengusap peluhnya masih dengan napas yang tersengal-sengal. Kemudian, ia menengok ke arah kiri. Dilihatnya Alexa menunduk memeluk lututnya, ia pun menghampirinya.


“Al…” ucapnya lirih diiringi belaian halus di kepala Alexa. “Dengerin aku dulu, dong. Yang kamu liat tadi gak seperti apa yang kamu pikirin kok. Aku it…” ucapan Joshua dipotong secara kasar oleh Alexa.
“TAU APA LO TENTANG APA YANG GUE PIKIR? TENTANG APA YANG GUE RASA? COWOK BRENGSEK MANA ADA YANG PEKA! DAN GUE…” Alexa menunjuk dirinya dengan emosi tinggi. “GUE ADALAH CEWEK BODOH YANG BISA-BISANYA RELA DIBIKIN KACAU SAMA COWOK BRENGSEK MACAM LO!!!” Alexa sudah akan meninggalkan tempat itu dan berlari layaknya atlet SEA Games, tetapi Joshua menahannya. Joshua menarik tangan Alexa.
“Natasha…” panggilan itu, panggilan sayang dari Joshua, yang diambil dari nama belakang Alexa, yang sudah lama tak terngiang di telinga Alexa. Alexa merindukannya, merindukan panggilan itu. “Dengerin aku ya…. Dia bukan siapa-siapa aku kok, cuma teman SMA-ku. Kebetulan ketemu terus kita ngobrol-ngobrol. Nothing special, Nat. Jangan mikir yang macem-macem ya. Aku gak sepicik yang ada di pikiran kamu. Baru putus langsung cari pengganti dengan alasan untuk move on dari kamu. Gak gitu kok. Sekarang aku antar kamu pulang ya. Ini udah malam banget. Lagian kenapa juga kamu jalan kaki lewat sini? Biasanya juga minta jemput mama kan kalau udah larut begini? Emang mama kemana kok gak jemput kamu?”
“Makasih! Aku bisa pulang sendiri!” Alexa melepas genggaman Joshua dengan kasar kemudian berlari secepat mungkin. Joshua hanya dapat memandangi sampai Alexa menghilang di perempatan jalan.
***
Jojo :)
+6287853XXXX

Han, lagi apa? Udah di rumah kan?
Sorry tadi aku tinggal gitu aja.
Kamu tadi pulangnya gimana?

“Udah memperlakukan gue kaya tadi di depan umum masih bisa juga SMS gue?” Hany menaruh ponselnya di meja samping tempat tidurnya, mengabaikan pesan singkat dari Joshua, dan menutup kepalanya dengan bantal. Tak lama kemudian ponsel Hany berdering. Nada dering You Got Me dari Colbie Caillat menandakan bahwa Joshua lah yang menelponnya. “Arrrgh...!” Hany mengerang kesal. “Mau apa sih ini cowok brengsek?!” Hany pun menutup kupingnya rapat-rapat dengan bantal. Berusaha dengan keras agar ia bisa terlelap secepat mungkin. Hari ini begitu menyakitkan baginya. Masa lalu yang datang tiba-tiba dan hancur pula dengan tiba-tiba.

Jojo :)
+6287853XXXX

Han, udah tidur ya? Pasti capek banget.
Yaudah istirahat ya. Besok aku tunggu di kafe tadi lagi.
Sleep tight, Han. Glad to meet you today!
Thanks. ;)
***
Bener gak sih itu cewek cuma teman SMA-nya Jojo? Sampai pegang-pegangan tangan? Apa emang begitu pergaulannya Jojo? Hmm...salah gue sih gak mengenal Jojo lebih jauh. Jadi begini nih, kurang informasi... Batin Alexa lemas.
 “Aha! Pasti mention-an atau DM-an di Twitter tuh mereka. Hmmm...buka akunnya Jojo ah! Maaf ya Jo, bukan aku bermaksud lancang, aku hanya ingin cari tau fakta supaya suudzonnya tidak menjadi-jadi.” Alexa berbicara sambil memandangi ponselnya. Alexa pun membuka aplikasi Twitter di ponselnya kemudian log in dengan akun Joshua. Begitu loading complete, langsung saja ia membuka tab Direct Message. Ia tak menyangka bahwa terdapat banyak DM Joshua dengan wanita-wanita lain. Sebagian dikenalnya, sebagian hanya dilihatnya di timeline Twitter Joshua. Ia membuka satu-persatu DM mantan kekasihnya dengan wanita-wanita itu. Sebab, ia tidak mengetahui nama dari wanita yang disebut Joshua sebagai teman SMA-nya. Tak lama kemudian, ia mendapati DM Joshua dengan wanita yang diduganya adalah teman SMA Joshua yang ditemuinya di kafe kemarin malam. Ia membacanya dari awal dengan seksama.

Nov 3, 15:03
@bhanyputri : pin:21F4XXXX
Nov 3, 15:06
@JojoPratama : Udah aku invite! Accept ya! :D
Nov 5, 18:40
@JojoPratama : Syg, pending BBm-nya. Aaa abal deh providermu! :p
Nov 5, 18:45
@bhanyputri : BBmu yang abal. Aku bbman sama yang lain lancar kok yank. Fufufu. :(
Nov 5, 18:47
@JojoPratama : Yaudah sabar ya jangan cemberut gitu. Baru ditinggal sebentar aja udah kangen. :p
Nov 5, 18:50
@bhanyputri : Ngaca deh. Yang kangen sama aku siapa coba? Wooo! :p
Nov 6, 19:50
@JojoPratama : Pending, syg. Besok jadi kan? Di Moccafe ya, yank! Agak malam aja selesai aku kuliah. Pulangnya aku antar deh. :D
Nov 6, 19:55
@bhanyputri : Sip! See you jelek! :p

Good job, Jojo. Jadi ini alasannya kamu gampang lupain aku? Nyuruh aku gak ngehubungin kamu lagi karena ada yang lebih penting buat dihubungin? Yakin ini cewek gatel cuma teman SMA kamu? Hahaha... Alexa kenapa lo tolol banget sih?! IP sih boleh cum laude, tapi kalau masalah cinta lo cocok jadi ketua komunitas PMDK alias Persatuan Mahasiswa Dua Koma, Al!”, Alexa terpukul mendapati mantan kekasihnya secepat itu melupakannya, mendapati dirinya tak seberapa di hati Joshua, dan ia pun terlelap dengan air mata.
***
Bryanne Hany Putri
+62838306XXXX

Jojo, kalau km masih sayang sm dia, kejar!
Aku sm dia sama-sama masa lalu km.
Tapi dia baru kemarin banget ngisi hati km, blm sepenuhnya kosong kan?
Aku yakin masih banyak bagian di hati km buat dia. Kejar dia...:)

To : Bryanne Hany Putri
Kita omongin pas ketemu aja ya, Han.
See you at 8 pm, jelek! :)

Mi Amor 
+628775XXXX

Lo selalu nurutin apa mau gue kan?
Tapi rasa2nya gue gak pernah minta lo ngeduain gue loh, Jo.
Hahaha. Muchas Gracias, Joshua Adi Pratama!
You give me so much to be remembered! :)

To : Mi Amor 
Maksud kamu apa, Al? Aku gak ngerti.

Mi Amor 
+628775XXXX
Calling

“Gak usah sok bego, Jo! Bryanne Hany Putri itu siapa lo? Selingkuhan? Jadi itu yang bikin lo cepet lupa sama gue? Nyuruh gue gak hubungin lo lagi karena udah ada dia dari beberapa hari sebelum kita resmi putus? Makasih banget, Joshua! BRENGSEK LO!” Tuttt...tut...tut. Telepon terputus sebelum Joshua sempat menjelaskan dan membela dirinya.
Shit! Dia pasti buka akun Twitter gue. Kenapa gue bisa lupa kalau Alexa tau password gue?! Ah!” Joshua merenung memikirkan bagaimana akan membela dirinya di depan Alexa, bagaimana akan menjelaskan semuanya kepada Alexa, dan mengapa ia rela pusing-pusing memikirkan Alexa yang begitu marah padanya, sedangkan statusnya kini dengan Alexa sudah tidak ada apa-apa lagi. Masihkan Joshua menyimpan rasa? Masihkah Joshua memiliki niat untuk kembali?
***
Moccafe, 20: 15
“Sepertinya Alexa buka akun Twitterku dan baca DM kita. Aku lupa ngehapusnya, Han. Aku juga bahkan lupa kalau dia tau password aku. Sebelumnya dia gak pernah selancang itu buka Twitterku. Kalaupun mau buka, dia pasti minta izin sama aku.” Joshua menjelaskan masalah yang sedang menimpanya. “Terus aku mesti gimana, dong?”
“Kamu masih mau balikan ya sama dia?”
“Kok kamu nanya gitu?”
“Kalau udah gak mau balikan, kenapa kamu masih pusing-pusing mikirin dia? Dengan begini dia gak akan ganggu kamu lagi toh? Ya paling ganggu marah-marah, kalau gak kamu tanggapin juga dia lama-lama kesel dan capek. Bukannya kamu yang nyuruh dia buat gak ngehubungin kamu? Bukannya ini mau kamu?” Joshua merenungi jawaban sekaligus pertanyaan dari Hany. Semua perkataan Hany memang benar. Inilah yang Joshua mau, inilah yang ia minta kepada Alexa untuk tidak mengganggunya lagi. Dan semua dilakukan agar Joshua bisa kembali lancar menjalin cinta lamanya dengan Hany. “Tapi, kalau kamu masih mau balik sama dia, ya jelasin semua ke Alexa dengan jujur dan kamu harus mencoba memperbaiki semuanya buat dia. Tempat di hatimu buat Alexa masih banyak kan? Aku yakin itu.” Hany pun tersenyum, membuat Joshua semakin bimbang dan merasa bersalah.
“Aku bakal pikirin ini dulu deh, Han. Aku gak mau salah langkah. Makasih buat sarannya ya, sayang!” seketika Joshua mengecup pipi Hany. Percakapan di antara mereka pun kembali hangat. Joshua kembali memunculkan gelak tawa pada bibir Hany, mengikat Hany dengan segala perhatian, dan sentuhan kasih sayang. Joshua seakan melupakan kuliah-tegang-tujuh-menit-nya-barusan bersama Hany yang membicarakan tentang Alexa.
***
Sesampainya di rumah, Joshua memikirkan tentang Alexa dan Hany. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang perasaan yang sebenarnya kepada kedua wanita itu. Agak brengsek dan terlihat serakah, sih. Namun, pada dasarnya ia tak mau salah langkah, tak mau menyesal dengan keputusan yang akan diambilnya.

Mi Amor 
+628775XXXX

Aku butuh penjelasan kamu, Jo!
Aku tunggu besok di Warung Pasta jam 4 sore.

I’m give up on you, Al! Sorry… Aku sayang kamu, tapi ternyata aku lebih sayang Hany. Dia yang lebih mengerti aku untuk saat ini. Aku yakin kamu pasti dapat yang lebih baik dan gak sebrengsek aku.” Joshua berbicara di depan layar ponselnya. Tuhan, jaga Alexa, ya?!
***
“Jo, ke rumah aku sore ini bisa nggak? Ada acara ulang tahun perkawinan papa dan mama. Kamu disuruh datang, tapi datangnya lebih awal ya sekalian bantu-bantu gitu. Hahaha…” tanpa melihat layar ponselnya, Joshua tau siapa yang menelponnya. Suara khasnya…
“Bisa kok, Han! Suatu kehormatan nih diundang sama calon mertua. Hahahahaha…”
“Wooo! Emang papa mama mau apa kamu jadi menantunya? Hahaha. Oke aku tunggu, ya!”
Perbincangan singkat lewat udara itupun berakhir. Kebetulan sekali Hany mengajaknya pergi sore itu karena tadinya Joshua akan mengajaknya bertemu di kafe biasa untuk memberitahukan keputusannya.
***
Rumah Hany, 15:40.
Rumah Hany tampak ramai sore itu. Ruangan keluarga telah terisi penuh oleh sanak saudara. Lengkap dari kakak pertama Hany bersama istri dan kedua anak kembarnya, kakak kedua Hany bersama suami dan anak perempuannya, serta tante, om, dan sepupu-sepupu Hany. Seperti yang tadi sudah Hany bilang kepada Joshua bahwa malam ini mama dan papanya akan merayakan hari pernikahannya yang ke-30.
Di ruangan makan, Hany, Joshua, dan beberapa pembantu rumah tangga keluarga Wibowo tengah mempersiapkan hidangan untuk para keluarga. Tahun ini giliran Hany yang menyediakan acara ini untuk papa mamanya, mulai dari menu makanan, walaupun bukan Hany yang memasak sepenuhnya, sampai menata ruangan. Kegiatan ini sudah menjadi kesepakatan Hany dengan kedua kakaknya dan dilakukan secara bergilir.
***
Warung Pasta, 16:00.
Alexa telah menunggu Joshua di Warung Pasta. Ia telah memesan menu favoritnya, yaitu Mushroom Chunk ukuran M dan Vanilla Crunchy. Sampai makanan habis pun Joshua tak kunjung datang menemuinya. Tanpa pikir panjang Alexa pun menelpon Joshua.

Joshua Adi Pratama
+6287853XXXX
Connecting…

“Nomor yang Anda tuju sed…” suara perempuan dari balik telepon itu disambung oleh Alexa “SEDANG SELINGKUH!!! Tauan gue dari pada lo kali!” Alexa marah-marah di depan layar ponselnya, tanpa menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh para pengunjung restaurant tempat ia makan.
Selingkuh? Lah? Dia kan udah bukan siapa-siapa gue. Gue kenapa sih? Kamu melet aku ya, Jo? Kamu emang bener sih, dia emang teman SMA kamu, gak salah kok, tapi ada yang lebih dari itu, dia mantan kamu! Emang nothing special, karena dia itu super special! Kamu emang gak sepicik yang ada di pikiranku, tapi lebih dari sekedar picik, kamu brengsek, kamu bajingan, kamu bangsat, Jo! Emang bukan baru putus langsung cari pengganti dengan alasan untuk move on dariku, tapi dari sebelum putus sama aku kan, Jo?! Ah!!! Alexa bego, Alexa tolol, Alexa goblok! Joshua bajingan, Joshua brengsek, Joshua bangsat! Alexa membatin dengan segala caci makinya yang tak sanggup diteriakkannya di hadapan Joshua. Merasa penantiannya sia-sia, ia pun meninggalkan tempat itu. Meninggalkan harapannya untuk Joshua di tempat itu, meninggalkan segalanya tentang Joshua…
***
Taman Belakang Rumah Hany, 18:18.
“Han, would you come back again with me?”

SELESAI

4 komentar:

Rizthy Navyca mengatakan...

Based on True Story
Didedikasikan untuk teman saya, Jo dan Hany :))

Ikhwan hidayat mengatakan...

true story??
nice story.. ^_^

coment back
infojadull.blogspot.com

Rizthy Navyca mengatakan...

Yupz..
makasih udah dibaca
makasih juga kunjungannya :D

Unknown mengatakan...

MANTAP :)

Posting Komentar

♥'ly Readers :)